Senin, 10 Maret 2014

Menjadi Suami Bahagia dengan Istri Wonderful Wife


Pengalaman yang saya temui di lingkungan terdekat, pasangan yang berumah tangga bertahun-tahun lamanya (30-40th) tak menjamin bisa menciptakan kelanggengan seperti kala mereka merintis pernikahan. Semuanya seperti menguap begitu saja akibat kesibukan, obsesi yang tak tercapai atau kekesalan yan menahun.
Saya baru mencapai di angka 10 dalam ikatan ini. Sering pula diliputi rasa kawatir jika melihat kenyataan bahwa orang terdekat pun tak mampu, lalu apakah saya bisa? Setiap hari saya selalu berdoa agar diberi kesabaran menghadapi semua situasi dan tekanan yang harus saya lewati. Kebutuhan ekonomi adalah salah satunya. Tapi melalui hajatan Give Away yang diadakan oleh Mbak Ida ini, saya jadi berpikir keras untuk bisa memiliki karakter Wonderful Wife versi saya.

Es krim

Sebagai manusia saya suka makanan satu ini. Di setiap jilatannya ada sensasi tak terucapkan yang tak ada duanya dibandingkan menjilati makanan lainnya. Itulah sebabnya es krim menjadi simbol yang saya pilih sebagai karakter Wonderful Wife. Es krim adalah simbol sensasi seorang istri yang bahagia tanpa bisa diucapkan. Kebahagiaan yang bisa dirasakan dari hatinya. Tercermin pada perilaku dan auranya sehingga suami dan anak-anaknya pun terpengaruh dengan rasa bahagia itu. Kebahagiaan seorang ibu dan istri adalah energi positif bagi keluarganya. 
Untuk menjadi istri dengan perasaan "es krim", seorang istri perlu menjadi orang yang paling dekat sedunia dengan keluarganya terutama pasangannya. Caranya adalah EMPATI. 

Emas
Benda satu ini sering menjadi kebanggaan. Selalu ingin dimiliki dan dijaga dengan baik. Demikian juga dengan seorang istri. Istri adalah emas bagi suaminya. Kesuksesan suami dan kelancaran pekerjaannya adalah bantuan istri. Keberhasilan istri adalah kebanggan bagi suaminya dan anak-anaknya.
Untuk menjadi emas", istri harus bisa menempatkan diri di segala situasi. Bersikap pantas dan menunjukkan jati dirinya tanpa merendahkan martabat suami dan dirinya.

Lapang Dada
Sekian puluh tahun menjalani hidup dengan pasangan yang sama seringkali tak bisa menghindari gesekan. Sedikit saja masalah bisa memicu konflik panjang. Ucapan dan perilaku sepele bisa menumpuk menjadi amarah. Istri harus belajar lapang, selapang-lapangnya samudra. Permasalahan genting seperti ketimpangan ekonomi sering jadi pemicu. Oleh karena itu istri harus meningkatkan imannya dengan menambah waktu ibadahnya. Cara ini akan menumbuhkan sikap ikhlas dan yakin bahwa suami telah berikhtiar. Suami adalah tulang punggung yang tak pernah lepas tangan dan semua masalah dalam pernikahan dapat diselesaikan bersama. Insya Allah. Allah Maha Penentu.

Semoga karakter ini dapat saya laksanakan dalam kehidupan saya sebagai seorang istri yang wonderful.
Kritikan dan saran terhadap blog Mba Ida..rasanya tidak ada karena blognya menurut saya sederhana dan nyaman dibaca :D

 ARTIKEL  INI  DISERTAKAN DALAM  GA  “WONDERFUL WIFE  By Ida Nur Laila

2 komentar:

  1. amiin semoga kita mempunyai karakter seperti es krim, emas dan lapang dada ya mbak.

    BalasHapus
  2. berkunjung mak...makasih ya sudah meramaikan GAku

    BalasHapus

tinggalkan jejakmu kawan! dan selamat bereksperimen!