Tampilkan postingan dengan label lomba blog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lomba blog. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 September 2014

Travel Guide: Tiga Tepian Pantai di Ulujami yang Tersembunyi

Pantai Blendung adalah tepian yang paling dikenal dan direkomendasikan kepada pengunjung yang ingin menikmati segarnya angin laut saat bertandang  ke Kecamatan Ulujami. Kabarnya, masyarakat sekitar telah lama menjadikan pantai ini sebagai arena wisata lokal yang murah meriah. Selain itu banyak di antara mereka meyakini adanya kemampuan sakti air asin ini sebagai pengikat keabadian bagi pasangan anyar dan penyembuh penyakit. Di luar benar atau tidaknya, Pantai Blendung memang memiliki daya tarik yang kuat. Gulungan ombak dan angin kencang pada bulan Juli-Agustus, sangat sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa dinikmati keelokkannya. Pada siang hari, pengunjung dapat menikmati hembusan angin sambil bermain layang-layang, membangun mainan pasir, bermain sepeda, bermain air atau sekedar duduk santai di bangku-bangku bambu yang tersebar di antara tegaknya pohon cemara atau menikmati tempe goreng hangat di warung. Saat seperti itu, butiran uap air laut terbawa serta dengan kencangnya angin yang meliuk ke daratan. 

lorong cemara di Pantai Blendung

Pantai ini telah ada sejak lama dan sempat menjadi perhatian pemerintah daerah akibat peristiwa abrasi parah pada pantai beberapa tahun yang lalu. Kondisi itu yang mendorong adanya gerakan penanaman dan pemeliharaan pohon cemara oleh lembaga pemerintahan desa dan karang taruna. Keberadaan akar pohon cemara laut sangat penting bagi konservasi pantai di tempat ini. Pohon cemara yang kokoh dan memiliki perakaran kuat, membantu mengurangi pengikisan pasir laut. Kini barisan pohon cemara yang ditanam di sepanjang pantai dari barat ke timur berhasil memperluas lebar pantai. 

tepian yang luas dan landai di Pantai Blendung
pasir coklat beradu dengan gulungan ombak yang mendekat ke tepian Pantai Blendung
Jika bosan dengan suguhan alam di pantai ini, anda dapat berjalan menyusuri pantai ke arah timur. Di tempat ini, sebentuk segi empat cemara tertata rapi, sejuk dan nyaman disajikan kepada pengunjung yang ingin menikmati sisi lain pantai dari sudut yang berbeda. 
Pun anda dapat menyaksikan pemandangan aktivitas nelayan yang menarik,"kapal masuk" menuju muara. Ditandai dengan adanya suara klakson panjang yang didengungkan kapal ikan, anda akan melihat beberapa kapal yang dikemudikan nelayan melintasi alur muara yang sepi. Pada tengah hari, menjelang pukul 12.00-13.00 beberapa kapal ikan siap bersandar di dermaga. Nelayan pulang membawa jerih payah hasil melaut untuk dilelang di Tempat Pelelangan Ikan. 


kapal pengangkut ikan memasuki muara

Lokasi dan Cara Menuju Ke Destinasi

Pantai Blendung terletak di Desa Blendung Kecamatan Ulujami. Untuk mencapai Kecamatan Ulujami, anda dapat menggunakan kendaraan umum  atau pribadi. Jika memilih kendaraan umum, anda dapat menaiki angkutan umum minibus dari terminal Pemalang atau Pekalongan dengan tarif yang sama, Rp 5000,-. Setelah memasuki Ulujami, mintalah berhenti di Ambokulon setelah itu anda menunggu angkutan desa jurusan Blendung. Namun untuk mencapai pantai, anda terpaksa turun di pertigaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)  dan berjalan kaki (sekitar 2km). Jika akan melakukan perjalanan ke pantai lainnya, anda harus menunggu angkutan desa jurusan kertosari di TPI. Pilihan ini terasa cukup berat jika harus menghabiskan perjalanan dalam sehari.


kegembiraan anak-anak menjelang sore di Pantai Kaliprau
Jika menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah sepeda motor untuk menjajal tempat wisata di kawasan ini. Selain sebab akses jalan yang dilalui tak seluruhnya mulus dan lebar, anda dapat lebih bebas berpindah tempat tanpa kehilangan momen dan waktu. Berkaitan dengan itu, anda tak perlu khawatir dengan pasokan bahan bakar karena anda dapat dengan mudah menemukan penjual bahan bakar di sepanjang jalan. Tak jauh berbeda dengan rute kendaraan umum, anda dapat langsung masuk ke Ambokulon dan langsung mengarahkan kendaraan pribadi menuju Pantai Blendung, Pantai Kertosari atau Pantai Kaliprau.


Suasana petang di Pantai Kaliprau
Tempat Menarik Lain Di Sekitar Destinasi
Benar kata pepatah, "mengelilingi pantai tak pernah cukup sekali", karena tepian yang ada di Ulujami tak hanya Blendung. Ada dua pantai lainnya yang sayang jika dilewatkan, yaitu Pantai Kertosari dan Kaliprau. Kedua pantai tersebut berada di sebelah barat Pantai Blendung. Uniknya ketiga pantai ini saling bersebelahan. Sayang tak ada akses yang aman untuk melintasinya. Pengunjung diharuskan memutar balik arah sejauh 5 km menuju Pantai Kertosari dari arah Pantai Blendung dan 5 km ke arah barat menuju Pantai Kaliprau dari arah Kertosari.

Yang menarik di Pantai Kertosari adalah suasana pantainya yang teduh dan sejuk di sore hari. Rimbunan pohon cemara laut di sekitar pantai menambah kesegaran pantai ini. Daya tarik lainnya adalah keberadaan warung makan sederhana di tempat itu. Jika sempat, cobalah mencicipi udang goreng segar dalam balutan tepung yang masih hangat dengan harga murah Rp 1000,-/buah. Udang segar berukuran besar tersebut akan membuat anda ketagihan.    

pondok sederhana penjaja makanan di Pantai Kertosari
Berbeda dengan kedua pantai sebelumnya, di Pantai Kaliprau tak ada penjaja makanan. Pohon cemara laut di pantai ini pun masih "bayi", dalam tahap perlindungan konservasi. Mengingat hal itu jangan heran jika pantai ini gersang dan panas di pagi - siang hari. Namun jangan khawatir, derasnya ombak dan terbenamnya matahari sangat indah dinikmati di tempat ini saat waktu ashar atau pukul 15.00 -17.30. Tentunya dengan membawa bekal makanan sendiri.  

jalanan menuju pantai yang berbatu
Sebelum menuju Pantai Kertosari atau Kaliprau, tak ada salahnya jika Anda mampir sejenak ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang yang terletak 1,5 km dari Pantai Blendung. Setiap pukul 14.00, hasil tangkapan nelayan dilelang di tempat ini, antara lain jenis cumi, sotong, ikan kembung, pari dan jenis ikan lainnya. Menurut salah seorang pembeli, sekilo cumi dikenai harga Rp 35.000,-. Namun jika anda kurang berkenan dengan ikan basah, anda dapat juga membeli ikan kering yang masih baru, yang dijual dengan harga terjangkau di sekitar TPI. Jenis ikan layur dikenai harga Rp 20.000,-/kg; ikan teri tawar Rp 50.000,-/kg; ikan tigawojo seharga Rp 30.000/kg.

kesibukan pembeli di TPI Ketapang
puluhan kapal berbaris rapi di dermaga Ketapang


riuhnya kegembiran sore di Pantai Kertosari
Perjalanan penuh pemandangan unik anda temui saat menuju Pantai Kaliprau, Blendung dan Kertosari atau arah sebaliknya. Di sepanjang jalan, anda dapat menyaksikan kesibukan petani di kebun melati, hijaunya barisan pohon bakau di tambak dan  kesibukan kepiting mencari makan di pantai dan tambak. Sebuah pesona yang tak akan terlupakan!

seekor kepiting sedang mengumpulkan makanan di pantai

seorang petani harus merawat kebun melatinya agar menghasilkan melati yang berkualitas


rest area for farmers : rumah pondok sederhana dibangun di sela-sela area tambak
Jam Buka dan Harga Tiket 
Pantai Blendung terbuka sejak pukul 08.00 hingga 21.00.Tiket masuk sebesar Rp 5000,-/2 orang. Berbeda dengan Pantai Kertosari dan Kaliprau, kedua tempat tersebut tidak dikenai biaya masuk karena belum dikelola oleh pemerintah desa.
Ulujami bukanlah desa terkenal. Namun berkat ambruknya Jembatan Comal pada Juli lalu, dan meningkatnya kemacetan di lalu lintas pantai utara, kecamatan ini mulai dikenali pengguna kendaraan. Ya! Ulujami ternyata memiliki desa yang penuh pesona tersembunyi yang patut dikunjungi. Tak seperti umumnya desa yang tersebar di pelosok Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Ulujami punya keunikan yang bisa memikat pendatang.

bentangan hijau merangkul penglihatan

"Tulisan ini diikutsertakan dalam event Giveaway #WisataNusantara Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis".


Senin, 25 Agustus 2014

Hadiah Istimewa dari Go Lokal Magazine

Beberapa hari yang lalu (13 Agustus 2014), hadiah dari event Hari Jadi Wonosobo yang diselenggarakan oleh Go Lokal Magazine, datang dengan selamat. Sekotak Carica Gemilang tiba lebih dulu, esok harinya buku "Rakyat Memandang Perekonomian dan Kecil Itu Hebat" berpindah tangan dari tukang pos ke saya.



Secepat kilat, dua cup carica yang baru dibuka, disantap habis oleh si sulung. Maklum saja, udara panas yang sedang menyengat saat itu, membuat kenikmatan tersendiri pada lambungnya. 
"Pulang sekolah ada makanan segeeeeer, mana tahan??? hehehehe" ujar sulung sambil nyedot kuah manis Carica.
So, buat yang suka bangeet sama manisan, belum pas jika belum nyobain manisan pepaya khas Wonosobo!




Dan..kejutan paket buku yang menceritakan kehidupan masyarakat kecil di Jawa Tengah, menjadi pembuka mata saya Banyak aktfitas masyarakat kecil yang dulu saya perhatikan (semasa kuliah di jOgJa) terdokumentasi disini..andai buku ini terbit di tahun 2014, pasti masih ada kesempatan ya meresensi dan mengirimnya di media cetak..ah tak mengapa, bacaan menarik ini pasti bermanfaat menambah cakrawala pengetahuan.

Kamis, 24 April 2014

Kisah Putra Bangsa dari Tanah Jawa



Judul   Buku   : Sang Patriot Sebuah Epos Kepahlawanan
Penulis          : Irma Devita
Penerbit         : Inti Dinamika Publisher
Terbit            : Februari 2014
Tebal             : 266 Halaman
Harga            : Rp.52.000
ISBN             : 978-602-14969-0-9

Novel Sang Patriot
sumber: http://dialogikabook.wordpress.com/2014/03/28/

            Mengingat seseorang yang bertalian dengan kehidupan kita tak melulu melalui foto atau cerita lisan secara turun temurun. Bisa juga melalui tulisan yang dikembangkan secara apik dan bisa menjadi konsumsi publik. Irma Devita, penulis buku non fiksi bergenre hukum berhasil mewujudkannya. Melalui rangkaian riset dan penuturan dari kalangan keluarga, lahirlah tulisan fiksi pertama berbentuk novel, “Sang Patriot”. Novel ini adalah wujud penghargaan atas semangat juang sang kakek dan niatnya memenuhi janji pada nenek tercinta, Rukmini.
            Alur cerita diatur secara apik. Adegan kematian sang lakon utama menjadi pembukanya. ”Tulang kepala berambut ikalnya retak, terdera popor senapan. Satu … dua … tiga…jari-jari tangan sang jasad tak lagi lengkap, hilang sebagian” (halaman 1). Sebuah teknik yang tepat agar pembaca tertawan pada kisah selanjutnya. Selanjutnya cerita mundur hingga puluhan tahun, mengupas ihwal kisah hidup orangtua Sroedji. Hasan seorang pedagang keliling penjaja isi pemantik api dan Amni bekas selir Panembahan Bangkalan. Sisipan perkembangan kota Kediri ikut mewarnai bab ini. Gabungan dinamika sejarah dua anak manusia yang merajut hidup mengalir indah dengan dialog-dialog manis.
            Sosok kakek benar-benar melekat pada ingatan Irma Devita. Dari awal bab hingga akhir, kekaguman sang penulis pada tokoh utama sangat jelas. Sroedji kecil digambarkan sebagai anak lelaki berkulit putih bersih dan cerdas. Ia pandai membaca dan menguasai ilmu sejarah juga ilmu bumi meski belum sekolah. Sroedji berwatak pemberani dan berwibawa Kelak pesona wibawanya ini berpengaruh pada kesuksesannya memimpin anak buahnya.
            Semangat Sroedji terhadap pendidikan pun melebihi saudaranya. Impiannya bersekolah hingga tingkat sekolah teknik atau Ambactsleergang jauh berbeda dengan anak-anak lain di masa itu. Ayah Sroedji mengalami dilema. Antara impiannya membawa seluruh keluarga berhaji atau meninggalkan Sroedji dan merelakan tabungannya untuk menyekolahkan anak lelakinya yang pintar (halaman 16). Sayang, kisah keluarga besar Sroedji tak lagi dikupas mendalam setelah keberangkatan keluarga Sroedji ke tanah suci.
            Rukmini sang istri terkasih menjadi tokoh penguat kehidupan lelaki patriot ini. Rasa hormat pada sang ayah, membuat Rukmini bersedia dipersunting lelaki pilihan orangtua yang tak lain pernah membuatnya jatuh cinta, Sroedji. Alur pertemuan unik dua sejoli diceritakan detil dan menggelitik. “ Laki-laki itu tampan. Penampilannya tampak cukup sopan..Tapi jahil sekali dia…mengintai wanita dan berani mengedipkan sebelah mata pada seorang gadis baik-baik” (halaman 26). Daya tarik ini mengikat pembaca sebagai sisi romantisme kehidupan Sroedji dan Rukmini.
            Kedatangan pasukan Jepang ke Indonesia merubah kehidupan rakyat Indonesia. Tak terkecuali kehidupan pasangan muda Sroedji-Rukmini. Pembentukan PETA berpengaruh pada keputusan Sroedji untuk mengikuti pendidikan militer. Dukungan istri, Rukmini memperkuat impian Sroedji menjadi tentara. Sroedji lolos sebagai chuudanchoo (halaman 49). Setelah itu satu demi satu langkah hidup Sroedji sekeluarga berubah seiring keaktifan Sroedji sebagai tentara yang harus terus angkat senjata membela tanah air dan berpisah dari keluarganya.
            Konflik batin Rukmini terurai sempurna. Menguras rasa dan naluri pembaca. Tanpa kepala keluarga yang mendampingi, Rukmini cermat mengatur rumah tangga dengan kondisi anak-anak masih balita. “Sejak pendudukan Jepang, semua bahan pokok menghilang dari pasar. Nasi ini dia proleh dari hasil menjual kain kebaya kesayangannya” (halaman 63). Rukmini juga harus sigap, bijak dan tenang menghadapi kedatangan tentara Jepang atau KNIL yang kerap melakukan sweeping mencari keluarga pejuang. “Rukmini berdarah Madura tulen yang terkenal nekat dan berani. Ia juga istri seorang komandan, yang berani menantang maut tanpa berkedip. Orang sekelas cecunguk Belanda tidak akan berhasil membuatnya berlutut” (halaman 181). Nyawa anak-anak bergantung sepenuhnya pada Rukmini. Kekuatan imannya sangat dipertaruhkan.
            Tak mudah mengumpulkan informasi sejarah secara detil namun Irma Devita berusaha merangkumnya sesempurna mungkin. Tokoh-tokoh penting, pelengkap kehidupan Sroeji bermunculan sebagai penguat cerita. Soebandi, sahabat di masa perjuangan adalah salah satunya. Karakter awal dr.Soebandi diulas singkat dan padat di bab En Kundig Tabib (halaman 87) selanjutnya pada bab Rera dan Peristiwa PKI Madiun (halaman 144) muncul sebagai Kepala Staf dan terus menemani Sroedji melewati masa-masa sulit peperangan hingga menemui ajal. “Setengah menyeret, Soebandi memapah Sroedji. Dalam kawalan Abdul syukur, mereka merayapi parit. Soebandi yang sibuk menuntun Sroedji, tidak terlindung dengan baik. Sebutir peluru musuh meluncur deras, tepat menembus kepala Soebandi.”(halaman 224). Lalu ada pula Rustamaji, adik ipar Sroedji yang setia pada perintah komandan dan menyayangi kakaknya, Rukmini. “Rus, cepet ko en mlayu…‼ Cepat kamu lari. Aku titip mbakyumu sama ponakan-ponakanmu…!” (halaman 222).
            Tak ketinggalan anak-anak Sroedji Pom, Cuk, Tuti sebagai tokoh pelengkap. Kehadiran mereka menguatkan karakter Sroedji yang selalu disegani dan dikagumi anak-anaknya. Bayi Puji adalah satu-satunya putra Sroedji keempat yang mengalami ketegangan sejak dalam kandungan. Puji (dalam kandungan) dan Rukmini mengungsi menghindari kejaran serdadu Belanda yang mencari keluarga Sroedji. “Rukmini menguatkan diri untuk tidak menyerah. Ia ikatkan stagen pada perutnya kuat-kuat agar janin yang semakin besar lebih terjaga dari segala benturan dan goncangan” (halaman 123). Tak kalah miris, ketiga putra Sroedji-Rukmini juga harus mengalami perjalanan berat dan kelaparan dalam pengungsian.
            Selain menyertakan sosok antagonis dari pasukan Belanda, Jepang dan Inggris, penghianat bangsa dari negara sendiri juga dimunculkan, Somad. Gerak gerik tokoh ini ada sejak bab Wingate Action. “Seorang peserta rapat tampak duduk tenang di sudut, agak terpisah dari yang lain. Meskipun tak berpangkat dan mengepalai pasukan manapun, Somad, nama orang itu selalu rajin ikut hadir dalam setiap pertemuan” (halaman 156). Sebagai trik pengikat rasa penasaran pembaca, penulis baru mengulas perilaku Somad di akhir bab. “Somad seorang Indo Belanda. Dia berkulit hitam layaknya pribumi. Dia setia mengabdi kepada kerajaan Belanda. Dia rela melakukan apa saja untuk membela tanah air ayahnya. Itulah yang mendorongnya masuk KNIL (halaman 237).
            Wingate action menjadi titik akhir perjuangan Letnan Kolonel Sroedji. Di Karang Kedawung, desa yang dianggap aman justru menjadi tempat penyergapan sang patriot. Komandan pasukan Brigade III Damarwulan dan pasukannya terkepung tentara Belanda. Mereka kalah jumlah dan senjata. Kesiapan dan kesigapan sang pemimpin yang sedang menurun saat itu menguntungkan pihak musuh. Ditambah lagi adanya penghianat di antara mereka menyebabkan Sroedji dan kawan-kawannya terpojok.
            Alur maju mundur pun sengaja disisipkan penulis guna melengkapi isi cerita dan latar belakang tokoh cerita. Dengan berani pula, alur ini digunakan untuk menahan kejenuhan pembaca. Ini terlihat pada konflik sengit yang telah dibangun rapi pada peritiwa pengepungan pasukan Sroedji. Tiba-tiba kisah terhenti karena adanya ulasan sosok Karjo, sahabat masa kecil Sroedji (halaman 233). Posisi kritis Sroedji dan keingintahuan akhir cerita tentu kunci daya pikat akhir.
         Secara keseluruhan, novel ini menarik untuk disimak sebagai cara lain belajar sejarah kemerdekaan Indonesia. Pilihan huruf dan warna kertas yang tidak mencolok membantu kenyamanan pembaca. Proses perang dan peristiwa kemerdekaan RI yang disisipkan mengalir rapi. Penulis juga menyertakan foto-foto perjuangan sebagai bukti sejarah. Cara ini membantu pembaca memahami, membayangkan isi cerita dan menghormati para pahlawannya. Generasi muda layak menyelesaikan novel ini agar tercipta semangat nasionalisme dan rasa peduli bangsa. .

Fix

Minggu, 06 April 2014

Indonesia Hebat, Indonesia Sejahtera

Indonesia Hebat

Masih ingatkah pembaca dengan berbagai bencana alam yang menimpa penduduk di negeri ini? Meletusnya Banjir di Jakarta dan Manado, meletusnya Gunung Sinabung juga Kelud hingga yang terbaru polusi asap di Riau yang sangat mengganggu? Semua peristiwa itu ada yang karena ulah kita namun adapula yang disebabkan oleh alam. Lalu bagaimana keadaan negeri kita? Banyak pihak yang berbondong saling membantu mengumpulkan dana, paket bantuan hingga datang sebagai relawan demi bersikap gotong-royong. Inilah Indonesia Hebat yang saya lihat belakangan. Semangat mereka tanpa pamrih. Jika dibandingkan dengan besarnya kekayaan alam dan sumber daya yang melimpah dan memesona hingga dengungnya terdengar ke seantero dunia..pasti sudah biasa. Karena sekali meng-klik nama Indonesia..langsung berbagai sumber menawarkan konsep pariwisata, ekonomi, budaya hingga kemampuan anak negeri dalam memecah prestasi. Luaaaarrrrr Biaaassssaaa!

sumber dari : http://tautankata.wordpress.com/2010/11/10/

Indonesia memang kaya. Alam dan segala isinya masih bisa dikelola. Sayang jika hanya dikeruk untuk kepentingan golongan. Oleh karena itu beruntunglah karena Indonesia Hebat masih memiliki semangat dari pribadi orang-orang yang berhati bersih dan tidak serakah. Orang-orang yang setia dan menjunjung tinggi Pancasila dan mengamalkan semua silanya demi meraih keadilan sosial bagi seluruh negeri. Orang-orang yang berpikir untuk sekian ratus hingga ribuan tahun kejayaan dan kesejahteraan Indonesia. Tanpa pamrih! Seperti mereka...

Siti Fauzanah dari Temanggung. Penggagas Puskemas Matematika.
Membantu anak-anak yang kesulitan belajar berhitung. 
Dr. Lie A. Darmawan. Pendiri  Rumah Sakit Apung.
Membantu mengobati masyarakat kurang mampu tanpa biaya.
Ibu Een Sukaesih, guru tanpa tanda jasa sekaligus penderita Rheumatoid Arthritis (RA) selama 32 thn dan lumpuh selama 26 th.




Sugeng Siswoyudono (berambut panjang dan beretopi merah), produsen kaki palsu asal Mojosari, Jatim.
Menginspirasi mereka (pemakai kaki palsu) untuk tetap bersemangat menjalani hidup.



Semua yang kita lihat adalah pegiat bangsa. Belajar dari sikap mereka yang selalu sigap menghadapi kesulitan hidup maka sepatutnya kita yang muda, ikut berpartisipasi!

Aku dan kamu semuanya bisa melakukan..dimulai dari hal sepele yang telah banyak dilakukan oleh mereka yang hebat, yaitu:
"membuat bersih Indonesia Hebat menjadi nilai berkah yang berlimpah"

http://rwhijau16.wordpress.com/2013/03/05/bank-sampah-depok-binar/
Bayangkanlah! seluruh pelosok rumah hingga setingkat provinsi telah melakukan ini secara bertahap...pengolahan barang-barang terbuang  menghasilkan uang

Sampah - kompos/barang kerajinan/barang daur ulang - uang - petani/pedagang - lingkungan bersih - pertanian organik - sayur/buah melimpah - masyarakat sehat - masyarakat sejahtera



Indonesia Hebat tak menunggu waktu lama untuk memberikan kesejahteraan pada penduduknya. Indonesia Hebat tak pernah membiarkan kemiskinan merajalela, kriminalitas mudah tertanggulangi dan rasa solidaritas selalu ada di hati masyarakatnya. Inilah Indonesia-ku yang nyaman dan aman untuk semua orang, tumbuhan hingga hewan sekali pun.

Melihat beberapa orang yang selalu hidup penuh motivasi di atas, rasanya malu jika para pembaca dan juga saya tak bisa menyumbangkan sesuatu yang hebat untuk negeri ini. 
Mari bersatu menuju Indonesia Hebat yang Sejahtera di masa yang akan datang. 
Caranya dengan :
  • membangun semangat gotong royong,
  • bersikap berani
  • memiliki inovasi 
  • dan selalu optimis.  
Ayo sambut Indonesia Hebat yang lebih dan lebih hebat lagi ... akan kita jelang! Wujudkan dalam pilihanmu, tentukan wakil rakyat yang bersih, selalu setia dan memiliki cita-cita sama membangun Indonesia Hebat. 

Aku dan kamu punya hak menentukan suara Hebat untuk Indonesia.
Pilihanku dan kamu akan membantu menata Indonesia menjadi lebih Hebat.


sumber referensi:
  • http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Kick-Andy-Foundation-Bantu-kaki-Palsu-di-Kulon-Progo_2287
  • http://www.m-edukasi.web.id/2012/03/siti-fauzanah-guru-hebat-dari.html
  • http://www.kaskus.co.id/thread/52f632b719cb17a7158b484c/dr-lie-augustinus-dharmawan-kapal-rumah-sakit--floating-hospital
  • http://soklari-dahsyat.blogspot.com/2013/06/kisah-bu-guru-een-sukaesih-yang-26.html
  • http://bkm-ngudimakmur.blogspot.com/2012/02/bank-sampah-blitar-bkm-ngudi-makmur.html