Sabtu, 30 Agustus 2014

Alice Munro dan Aku

Sumber: Intermeso/Kompas/Klasika/Selasa,17 Juni 2014/halaman 40

Nenek Alice Munro begitu menginspirasi. 

Usia saya lebih muda darinya saat memulai berlatih menulis. Andai tak pernah henti untuk berkarya..saya yakin, saya dapat menyerupai dia. Bukan pada raihan nobelnya tapi semangatnya, mimpi menjadi penulis profesional, berkarya, menggerakkan hati pembaca dan dikenang sepanjang masa. 
Lalu untuk apa? apakah saya kenyang dan tidur nyenyak dengan semua itu? apakah hutang dan tagihan bulanan bisa terpenuhi dengan itu semua?
TIdak..tagihan tetap menagih dan hutang belum juga lunas. Namun..ada jiwa yang lepas saat bisa menyelesaikan satu artikel yang punya greget; ada jutaan bahagia saat seseorang menyampaikan "hei, kamu yang nulis tentang ini ya?" dan ada sensasi 'wow' saat eksperimen untuk sebuah buku solo berhasil disetujui penerbit.
mungkin dan bisa jadi untuk ini:
sebuah kesimpulan dari Daniel Gottlieb dalam "Learning Your Heart" : "identitas bisa jadi tidak diperlukan manakala kita berada di suatu tempat terasing dan saling asing. Identitas yang tahu ya diri sendiri dan mungkin orang terdekatmu. Identitas adalah sebutan saat berkenalan, tapi bukan dengan Tuhan"

Saya Ketty..semoga suatu saat dan selamanya juga menginspirasi kalian, pembaca! 

nb: Lembaran kompas klasika yang kerap saya abaikan, kini mulai sering saya lirik kehadirannya karena artikel di atas dan lain-lain yang menggugah. 

2 komentar:

  1. Saya baru dengar mak, tentang Alice Munro :) Keren ya mak, dapat nobel sastra..

    BalasHapus
  2. Mbak Ketty, apa kabar kah? Mari tetap menulis :)

    BalasHapus

tinggalkan jejakmu kawan! dan selamat bereksperimen!