artikel bersuara perempuan dimuat di Suara Merdeka 26 Agustus 2014 |
Alhamdulillah tanpa menunggu waktu lama (kirim 20 Agustus-dimuat 26 Agustus), artikel bertajuk "Peluang Pengembangan Ekonomi Kreatif" lolos di harian Suara Merdeka.
Proses panjang harus kulewati saat menulis artikel ini. Dikonsep saat puasa - mengumpulkan artikel tentang ekonomi kreatif - buat garis besar, tuangkan meski masih kasar/berantakan - vakum karena tabrakan dengan hari raya dan mudik - edit menjelang pitulasan - vakum karena sibuk jadi tuan rumah pitulasan - edit finishing - clear (6104 karakter setelah diedit sana sini biar ga luber kemana-mana).
Pelajaran dari tulisan ini: keberanian dan kemauan mencari fakta; greget permasalahan dan solusi pribadi.
Berikut ini naskah asli yang saya kirimkan.
Peranan Perempuan Mengembangkan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Oleh: Ketty Husnia*
Indonesia
tak hanya Bali dan Jakarta! Begitulah stigma yang berusaha diubah Menteri
Pariwisata dan Perekonomian Kreatif, Marie Elka Pangestu, pada dunia. Indonesia
adalah negeri kepulauan yang kaya keanekaragaman. Bukan salah wisatawan asing
jika mereka berpikir sempit. Bisa jadi masyarakat kita yang kurang berperan
dalam mengenalkan Indonesia pada mereka. Maka melalui strategi menarik, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merangkul masyarakat untuk bangkit bersama,
bersaing dengan negara Thailand, Singapura, dan Malaysia yang telah mencuri start menuju kesuksesan.
Salah
satu strategi menumbuhkan wisata di tanah air adalah mendukung situasi pasar
yang ditumbuhkan oleh ekonomi kreatif. Ekonomi yang kreatif akan mengubah
produk wisata yang biasa menjadi luar biasa. Perputaran uangnya akan berimbas
pada pertumbuhan industri, memperkecil pengangguran dan memberi kesempatan
berbagai kalangan untuk unjuk prestasi. Seperti yang tengah terjadi saat ini, batik
yang motifnya mengandung filosofi dan sejarah, tak lagi dikenal dalam bentuk pakaian.
Kain tenun pun berkembang dalam komoditi luas seperti tas, sarung bantal,
keranjang hingga kap lampu. Buah tangan yang khas tersebut, dapat menjadi
pilihan para wisatawan untuk mengenal lebih dekat tanah air kita. Tanpa perlu
diragukan, itu semua adalah buah pikir orang-orang yang berpikir kreatif.
Sentral
ekonomi kreatif terletak pada individu yang mampu berpikir out of the box. Mereka berpikir di luar kebiasaan guna menciptakan
sesuatu yang disukai dan dibutuhkan pembeli namun memiliki keunikan pada setiap
produknya. Menurut sebuah harian nasional edisi Rabu, 12 Maret 2014, perempuan
Indonesia adalah pelaku utama yang menginspirasi pembangunan ekonomi kreatif di
lingkungan mereka. Pengakuan tersebut dikemukakan langsung oleh Menteri
Pariwisata dan Perekonomian Kreatif.
Perempuan
adalah sosok yang mampu memanfaatkan kemampuan, imajinasi dan nalurinya dalam
membaca kebutuhan masyarakat. Beberapa contoh kemandirian dan ketelatenan
mereka terlihat pada menjamurnya usaha cinderamata dan aksesoris jilbab
beberapa tahun ini. Desain yang manis dan elegan menjadi daya tarik pembeli.
Barang bekas, rajutan, hingga kerajinan aplikasi menjadi segelintir bahan dasar
atas karya mereka. Inovasi itu menunjukkan kekuatan perempuan yang tak pernah
kehabisan akal untuk berusaha. Bahkan kemampuan mereka pernah tercatat menjadi
awal kebangkitan ekonomi pada situasi krisis moneter yang melanda Indonesia pada
kisaran tahun 1998 lalu.
Berdasarkan
analisis tersebut, sudah saatnya Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan
di Asia maupun dunia. Bermodalkan perempuan cerdas, tekun, dan bersemangat,
ekonomi kreatif membantu pengolahan aneka kekayaan nusantara di berbagai bidang.
Beberapa karya berikut menjadi salah satu modal penunjang pariwisata nusantara.
Karya Kata dan Foto: Media
cetak dan internet menjadi sumber pilihan terpercaya dalam mencari informasi
wisata. Ada baiknya para ibu dan remaja putri yang terbiasa bersinggungan
dengan teknologi (komputer, handphone, kamera), aktif menulis artikel di koran,
blog atau majalah tentang lingkungan Indonesia dan seluk beluknya. Selain
menambah penghasilan penulis, informasi dan dokumentasi gambar lokasi tertentu
akan mendatangkan inspirasi pembaca untuk mengunjunginya. Contohnya situs blog traveller milik mantan penyiar
stasiun TV swasta, Marisckha Prudence yang banyak diminati wisatawan manca dan
domestik. Berawal dari blog, alam terjamah dengan mudah. Perempuan melek
teknologi diyakini mampu melakoni peran, berkarya dan mengeruk keuntungan dari
bidang ini.
Karya Ketrampilan Tangan, Seni Tari
dan Pertanian: Sejak dinobatkannya batik sebagai
warisan dunia oleh PBB, batik semakin naik daun. Berbagai festival kesenian
digelar di kota-kota besar, misalnya Jember Fashion Carnival, Solo Batik
Carnival, atau Festival Budaya Erau di Tenggarong. Aneka kegiatan seni tersebut
mengundang daya tarik wisatawan dan sudah pasti membuka lapangan kerja bagi
banyak orang, khususnya ibu dan remaja putri. Kaum hawa yang identik dengan ketrampilan
dan karya seni seperti menganyam, merajut, membatik, membordir dan menari, kini
memiliki orientasi pendapatan utama.
Efek kepopuleran batik membuka peluang
jenis kain tradisional lainnya. Kondisi ini ikut memengaruhi pergerakan usaha konveksi,
usaha kreasi baju festival, usaha kerajinan tangan untuk perabotan rumah tangga
hingga kreasi tarian untuk pagelaran seni bulanan/tahunan. Adanya permintaan
kerajinan berbahan alami turut meningkatkan penyediaan bahan baku pewarna alami
tumbuhan dan bahan baku serat. Kabar baik ini adalah sinyal bagi kaum hawa untuk
berkecimpung pada perkebunan penghasil serat (contohnya kayu pohon manduam dan
nawa untuk bahan baku noken di Papua).
Karya Kuliner: Makanan
merupakan pengikat rasa lidah manusia atas suatu daerah wisata. Jika Anda pernah
mencicipi gurihnya Bawang Goreng Palu maka yang terlintas di kepala adalah
sebuah kota penghasil bawang merah di Sulawesi Tengah. Tak hanya itu, usaha
yang banyak dirintis perempuan Palu tersebut akan mengundang rasa ingin tahu
lokasi Lembah Palu, daerah penghasil bawang batu unggulan. Atau jika kita menikmati
Gudeg Jogja kalengan yang tersedia online
atau di gerai oleh-oleh, maka ada kangen yang terselip pada kesenian dan cagar
budaya kota Jogja.
Kedua buah tangan tersebut merupakan
contoh pengikat hati wisatawan pada daerah yang akan atau pernah dikunjunginya.
Jadi jangan pernah meremehkan citarasa! Rasa yang memikat akan mengundang
pengunjung untuk bertandang ke kota yang sama lebih dari satu kali.
Bayangkanlah jika industri kuliner dan oleh-oleh di setiap daerah dikembangkan
secara sempurna. Sudah pasti industri pariwisata bergerak lebih cepat.
Perempuan kreatif menjadi sosok yang berperan penting dalam pelaksanannya.
Pekerja kreatif diakui memiliki
imajinasi yang baik dan mampu menciptakan produk bernilai. Mereka cerdas mengembangkan
apa yang terdapat di sekelilingnya menjadi sebuah nilai tambah keluarga.
Seperti yang diungkapkan John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas (2001), dasar
ekonomi kreatif terletak pada ide yang bernilai ekonomi. Ide yang lahir dinamis
akan bernilai karena nilainya berbeda satu dengan lainnya. Nilai orisinilitas
itulah yang disukai oleh konsumen dan pasar.
Tantangan ini menarik minat banyak
perempuan sehingga tak heran jika sebagian dari mereka yang berpendidikan
tinggi sengaja memilih industri kreatif. Selain atas dasar kesenangan, pekerja
kreatif tetap bisa mengawasi perkembangan dan pendidikan anak. Keluarga tak
terabaikan, karya tetap dihasilkan. Usaha kreatif terbukti semakin membantu
perekonomian mikro dan menjadi tonggak penyelamat pengangguran. Di sisi lain, ekonomi
kreatif adalah solusi pemutus hasrat perempuan muda bekerja di luar negeri. Perempuan,
pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata nusantara merupakan segitiga kehidupan
bagi kemakmuran Indonesia yang harus didukung oleh berbagai pihak.
Kolom Perempuan terbuka bagi para perempuan untuk menulis hal-hal yang berkaitan dengan perempuan dan ruang lingkupnya. Silahkan kirim ke perempuan_sm@yahoo.co.id dengan syarat tulisan berkisar 6000 karakter. Sertakan foto diri pose santai, alamat, no telepon dan no rekening.
bangunlah para srikandi bangsa yang masih tidur, berkaryalah dan kembangkanlah potensi diri kalian utuk kemajuan bangsa dan mensejahterakan keluarga. salam mbak kety ikut coret coret di blog ini.
BalasHapusLuarbiasa, menginspirasi. Layak kreatifitas tanpa batas. Semangat dan selamat berkarya.
BalasHapusOh ia, sedikit kasih cerita nih
oleh-oleh kemarin di Kalsel :D
http://ryanariyanto.com/pasar-terapung/