Nyaris 40 hari blog ini kosong. Kemana hei?
Yang bikin betah?
Hari ini saya menyukuri ridha Allah yang mengijinkan saya ada bersama Komunitas Ummi Online. Saya bersyukur tiada henti karena bertemu dengan teman-teman di dunia maya yang saling mengingatkan dan tiada henti berpegang pada Al Quran dan Hadits.
Saat galau dan terpuruk..saya kembali bersemangat berkat bantuan Allah. Alhamdulillah. Sekiranya benar janji Allah, tempat bersandar yang baik hanyalah Allah semata. Maklum, penulis lepas seringkali naik turun tak bersemangat.
Begitulah..memiliki blog lebih dari satu seringkali tidak mampu bersikap adil. Yang satu diurusin, yang lain terlupakan. Tetap diingat sih, Hanya kurang dipelihara. Jika blog ini manusia, bisa jadi dia sudah sekarat tak bernyawa.
Sebulan ini, ada kegiatan yang sedang saya optimalkan, yakni menulis artikel untuk ummi-online.com. Sejak resmi bergabung, hanya kisaran 10 artikel yang sanggup saya tulis. Alasannya? Menulis artikel di majalah online berbasis islami, cukup berat. Saya tak punya pengalaman banyak sebab pemahaman agama pun masih cethek. Tapi ya kembali ke niat...saat Allah mengabulkan doa saya, maka tak ada salahnya mensyukuri dan mengerjakannya dengan lillahi ta'ala.
Alhamdulillah, naskah alpukat sudah diserahkan jadi hati lapang dan dimudahkan untuk mencari referensi tulisan. Bagi kontributor ummi-online.com, syarat artikel yang baik harus disertai referensi. Minimal dua buku atau tiga website. Maksimalnya? Terserah..semakin banyak semakin baik koq.
Setelah mengumpulkan sumber, kontributor perlu menyusun tulisan dengan bahasa yang menarik dari versi dirinya sendiri. Menurut saya, ujiannya tuh disini. Menulis yang tidak asal nulis,..buat beda untuk menampilkan sesuatu yang "wow" di majalah ini. Daaan, lambat laun. Semua itu membuat otak terbiasa.
Tema kesehatan adalah tema yang saya sukai sejak dulu. Itu sebabnya, tema ini jadi tombak karir menulis di majalah online ini. Memang, tak hanya tema fikih wanita, keluarga islami dan hal-hal yang berkaitan dengan islam saja yang diangkat. Majalah Ummi Online juga menyajikan topik kecantikan, pendidikan anak, ibu hamil, keluarga samara dan psikologi kehidupan.
Setelah mengumpulkan sumber, kontributor perlu menyusun tulisan dengan bahasa yang menarik dari versi dirinya sendiri. Menurut saya, ujiannya tuh disini. Menulis yang tidak asal nulis,..buat beda untuk menampilkan sesuatu yang "wow" di majalah ini. Daaan, lambat laun. Semua itu membuat otak terbiasa.
Tema kesehatan adalah tema yang saya sukai sejak dulu. Itu sebabnya, tema ini jadi tombak karir menulis di majalah online ini. Memang, tak hanya tema fikih wanita, keluarga islami dan hal-hal yang berkaitan dengan islam saja yang diangkat. Majalah Ummi Online juga menyajikan topik kecantikan, pendidikan anak, ibu hamil, keluarga samara dan psikologi kehidupan.
Bagaimana bisa masuk kesana?
Jejaring pertemanan di dunia maya. Mbak Meti Herawati yang mencolek saya sehingga saya pun tergoda untuk berusaha. Qadarullah, saat mengklik "send" via email, saya adalah pendaftar ke-50. Artinya saya pendaftar terakhir malam itu. Kurang lebih dua minggu, kami semua dipersatukan melalui jalinan grup whatsaap. Emak-emak, bapak-bapak dan teteh-teteh yang seru dan alhamdulillah punya prestasi yang tidak menimbulkan iri hati. Yang jempol adalah admin yang senantiasa menjadi pengingat dan penegur yang baik pada kontributor. Meski banyak kontributor sudah emak-emak banget, mereka tetap tawadhu...saya pun sering tersipu, malu!
Soal honor?
Saya belum mendapatkannya. Best Contributor belum bisa disandang. Jika maksimal, pasti bisa dan dapat rupiah..aaaamiiiin!
Saya belum mendapatkannya. Best Contributor belum bisa disandang. Jika maksimal, pasti bisa dan dapat rupiah..aaaamiiiin!
Yang bikin betah?
Hari ini saya menyukuri ridha Allah yang mengijinkan saya ada bersama Komunitas Ummi Online. Saya bersyukur tiada henti karena bertemu dengan teman-teman di dunia maya yang saling mengingatkan dan tiada henti berpegang pada Al Quran dan Hadits.
Assalamualaikum, mbak kenalkan saya safir. saya tertarik ingin jadi kontributor majalah ummi. Bisa diceritakan lebih detail tdak gmna caranya untuk gabung? Apa untuk jadi kontributor waktunya harus berdasarkan jadwal atau bebas kapan saja? Terimakasih :D
BalasHapuswa'alaikumsalam Safir, Terima kasih atas kunjungannya. Untuk menjadi Kontributor Ummi Menulis, Ummi memang membuka lowongan terbuka. Tapi itu berlangsung bulan Februari lalu. Saat itu yg dibutuhkan hanya 50 peserta. Saat ini kontributor tersebut masih aktif. Jika suatu saat Ummi membuka kembali lowongan untuk umum, akan saya publikasikan disini. Insha allah semoga saya ingat. Saya pun mendapat infonya dari teman melalui FB (Februari lalu). Jadi mohon maaf sekali. Saat ini belum membuka kesempatan untuk kontributor lagi. Namun jika ingin mengirmkan artikel, cerpen atau opini ke Ummi, bisa melalui alamat majalah Ummi.
HapusWah nanti saya pantau terus deh blognya mbak, kali aja ummi buka lowongan terbuka lagi dan mbak posting di sini. Syukron mbak untuk balasannya hehe
HapusAssalamu'alaikum mba, wah makasih infonya mba, moga nanti bisa ikut jadi kontributor yah saya :D tapi ilmu masih ngga seberapa. Salam kenal mba
BalasHapussalam kenal juga Suciati :) saya jg tidak banyak ilmu agamanya tapi alhamdulillah.. dengan bertemu teman2 di KUM jadi lebih semangat mencari info ttg ISLAM
Hapusketty, maksudnya yang 50 kontributor yang masih aktif itu secara teratur mengirimkan artikel untuk Majalah Ummi, begitu? Dan kontributor itu, seandainya pun dibuka akankah melalui seleksi atau sejenisnya? Begitu. Makasih ketty.
BalasHapusjika dibuka kesempatan mengisi kontributor tersebut, ada seleksi dari pihak redaksi Ummi Bunda Yati. Tapi selama ini, siapa yang cepat ya itulah yang dapat kesempatan untuk melengkapi kontributor yang kosong. dan 50 kontributor itu memang diharapkan rutin kirim artikel. jika sibuk sekali sebaiknya mengirimkan 1 artikel setiap bulan agar tidak tereliminasi Bun :)
Hapus