Oke. Kembali mengikuti kursus menulis cerita anak itu sesuatu banget. Artinya ada perbedaan pandangan yang kita dapatkan dan tentunya memori kita sendiri dalam menerima ilmu cernak saat dulu dan saat sekarang.
Jika dulu saya buta dan tuli maka sekarang yang kedua kalinya saya mulai mengasah kembali. Tak berarti saya melek lo.. saya masih tertatih untuk berjalan. Saya masih terus menumbuhkan semangat untuk istiqamah agar konsisten menulis.
Maksudnya apa?
Maksudnya adalah kita sebagai penulis harus berani bertumbuh.
Tumbuh menambah ilmu baru meski dari orang yang sama maupun tumbuh mengorek informasi yang lebih banyak yang mungkin sempat terlewatkan saat dulu kita belajar.
Memang menjadi penulis itu nggak boleh stagnan, mudah puas dan begitu-begitu saja.
Harus berani ambil inovasi layaknya seorang wirausaha dan percaya diri. Siap terbuka menerima perubahan hidup dan gaya pembaca. Jadi bukan lagi jamannya merasa puaas saat sebuah tulisan kita atau puluhan tulisan kita termuat di sebuah koran lokal. Bisa jadi itu bukanlah sebuah pencapaian. Sebab prestasi menulis bisa diukur jika pembaca merasa beruntung dan mendapatkan manfaat dari sebuah bacaan yang kita tulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu kawan! dan selamat bereksperimen!