Raden Bei Aria Wiriatmadja pastinya tersenyum bangga! Usahanya merintis fungsi bank, berhasil membantu keuangan rakyat Indonesia hingga saat ini. Melalui pendirian Bank Rakyat Indonesia saat itu, masyarakat berlatih mengatur perekonomian mereka agar hidup sejahtera. Museum ini adalah saksi yang akan membuka mata pengunjung terhadap kiprah sang pahlawan, R.A.Wiriatmadja.
|
patung R A Wiriatmaja yang diletakkan di sebelah timur museum |
Museum yang terletak di jantung kota Purwokerto atau sebelah barat alun-alun ini, berada dalam satu bangunan dengan BRI Unit. Jika masuk melalui pintu selatan, pengunjung akan disediakan pintu untuk mengunjungi museum. Tak ada tarif khusus untuk memasuki lokasi museum. Setiap tamu hanya perlu mengisi buku hadir sebelum memasuki pintu masuk museum. Di dalam museum yang lega dan nyaman, seorang petugas mengarahkan alur sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia.
|
relief yang menggambarkan latar belakang pendirian BRI |
Ada dua bagian museum. Di lantai atas, berisi koleksi uang kuno zaman Kerajaan Majapahit, Pemerintah Hindia Belanda, Pemerintah Pendudukan Jepang, hingga Pemerintah Republik Indonesia, diorama berdirinya BRI, barang-barang istimewa pendiri BRI dan beberapa celengan kuno. Di lantai bawah terdapat koleksi foto pejabat BRI, brankas, mesin tik dan lain-lain. Sebagian koleksi museum disimpan dalam lemari kaca . Pengunjung tak bisa menyentuhnya demi menjaga keutuhan koleksi yang beberapa di antaranya termasuk barang kuno.
|
koleksi uang koin zaman kerajaan majapahit |
Kotak demi kotak yang melapisi koleksi uang menjadi penanda perputaran ekonomi masyarakat kala itu. Mata uang kerajaan Majapahit dikenal dengan sebutan "GOBOG" yang terbuat dari tembaga. Gobog ada yang besar dan kecil. Ciri-cirinya berbentuk bulat, di tengah berlubang segi empat, beratnya bisa mencapai 16-213 gr dengan garis tengah 29-86mm, dengan tebal 2-6mm.
|
celengan ala zaman dahulu |
Pada sisi muka terdapat relief berupa gambar wayang hingga alat-alat senjata. Umumnya relief seperti itu mengandung cerita rakyat yang sangat terkenal pada masa itu yakni Damar Wulan.
|
koleksi mata uang koin zaman Pemerintahan Belanda |
Dalam rangka mempermudah lalu lintas perdagangan dan gaji pegawai, VOC diberi izin untuk membawa mata uang yang berlaku di negeri Belanda sebagai alat pembayaran. Karena banyak uang pecahan kecil (receh) yang diperlukan maka VOC diizinkan mencetak uang di Indonesia. Contoh uangnya pada masa itu adalah Gulden, Javas Rupij, Stuiver dan Duit.
|
koleksi uang kertas zaman Pemerintahan Jepang |
|
buku simpanan pos pada Kantor Tabungan Pos masa Pemerintahan Jepang
|
|
selembar uang kertas pada masa Pemerintahan RI |
Ini hanyalah sekelumit sejarah yang bisa Anda peroleh, lebih lengkapnya..yuk kunjungi Museum BRI yang buka setiap Minggu-Kamis. Anda akan menyusuri waktu lampau yang luar biasa.
mantep dan rajin bgt, sukses ya menulis-nya
BalasHapus