Petikan ilmu di bawah ini saya ambil dari Kompas Klasika tertanggal 15 Januari 2015. Tulisan berjudul asli "Menggugah Akademisi Jadi Penulis Artikel Berkualitas" ini, layak disimpan.
Saat menyiapkan kertas dan pena, pikiran penuh ingin ditumpahkan hingga bingung apa yang akan ditulis duluan. Semuanya begitu penting menurut versi kita.
Tulislah semua yang terlintas dalam kepala. Bacalah kembali. Pisahkan bagian utama yang ingin disampaikan sesuai dengan tema dan bagian yang tidak berhubungan. Cara ini akan melahirkan ide yang orisinal.
Pisahkan emosi dan inspirasi. Banyak di antara kita yang berkoar-koar dalam menulis hingga lupa bahwa itu hanya catatan emosi.
Gunakan bahasa populer jurnalistik.
Buat lead (paragraf pembuka) yang menarik. Lead sebaiknya hanya 2 kalimat lalu tulis gagasan di paragraf berikutnya.
Cantumkan kutipan (nama dan sumber) namun jangan terlalu banyak. Kutipan ini sebagai landasan agar artikel yang ditulis tidak sekedar pendapat yang tidak dapat dibuktikan faktanya.
Menulis hingga mampu menggerakkan hati orang lain - is better .
Menulis bisa menjadi marketer untuk diri sendiri, lingkungan dan aktivitas sekitarnya.
Kunci "latihan terus menerus" tak hanya berlaku bagi anak-anak, orang dewasa pun perlu melakukannya.
Wah penting neh belajar menulis artikel yang berkualitas... makasih infonya
BalasHapus